Resiko di Dunia IT

Menjadi seorang IT memang sangat menyenangkan. Namun terlepas dari itu ada beberapa hal yang seolah disalah kaprahkan dan bahan membuat kita sangat terganggu. Memang seolah kebanyakan aktivitas kita duduk di depan komputer bahkan seharian penuh. Namun sejatinya dibalik semua itu, itulah sumber create money kita, yang sebagian orang awam memnganggap hanya duduk otak – atik dikit kena 100ribu (Install Ulang).

Nah itu sedikit gambaran suka duka bekerja di dunia IT. Seperti pengalaman B’li Bagus yang sudah bekerja setahun di dunia IT. Dalam artikel kali ni gw akan berbagi pengalaman suka duka atau orang it bilang “RESIKO” bekerja di dunia IT. Artikel berikut gw referensi dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi gw

  1. Terkadang kita dianggap langsung tahu
    pengalaman gw, kebanyakan costumer datang, bilang permasalahannya kayak gini, belum sempet gw sentuh aja, udah ditanya, apa masalahnya? Berapa biayanya? Bisa selesai satu jam lagi ga?. Owalaaahhhhh gw jadi bingung sendiri. Karena sepintar apapun anda di dunia IT anda baru akan mengetahui permaslahannya setelah anda mengeceknya.
  2. Jangka waktu kerja yang lama
    ya… gw sangat mengakui hal ini. Yang amanya permasalahan IT itu bisa terjadi kapan saja. Ga jarang tengah malam kita ditelpon untuk datang kerumahnya untuk service komputer misalnya. Dan juga karena keasikan kerja, waktu ga kerasa berlalu. Ini yang sering gw alami, kalo udah di depan laptop bisa sampe lupa waktu
  3. Waktu untuk melakukan aktivitas lain terganggu
    terkadang kita lagi holiday bersama keluarga, tiba – tiba ada telpon dari bos, server di kantor mati, harus segera diperbaiki agar aktivitas ekonomi tetap jalan. Ya sering banget begitu. Dan jujur gw kerja sambil kuliah, waktunya mepet banget. Ga ada waktu sante – sante keluyuran sana sini, dan gw harus pintar – pintar kapan ngutamakan pekerjaan dan kapan ngutamakan kuliah gw.
  4. Terkadang berhadapan dengan orang yang emosi
    gw pernah terima service printer, printerya ngeblink dia minta 30 menit lagi selesai, gw usahain. Setelah reset, ga mau juga. Gw bongkar, cek ternyata motherboarnya rusak. Orangnya datang gw jelasin, ini ga bisa direset pak, karena motherboardnya rusak. Lalu costuner bilang ,”Lho.. saya kan Cuma nyuruh untuk ngereset saja!! Saya ga ada nyuruh anda membongkarnya!!” dengan penuh emosi. Dan gw jawab dengan halus ,”ia pak… karena tidak bisa direset makanya saya cek apa sih penyebab tidak bisa direset, daripada nanti bapak bertanya kenapa ga bisa direset, dan saya jawab dengan, saya ga tau, kan mending saa cariin solusinya,”. Tu bapak ngomong lagi ,”trus sekarang udah ok?”. Gw jawab ,”belum pak, kalo service board ga bisa dilakukan dalam 15menit pak!, kalau bpak mau ini ditaruh dulu disini, saya akan perbaiki, kalo ga Cuma kena biaya pengecekan 35ribu,plus anda tadi isi ulang tinta”. Dan bapak itu dengan emosi jawab ,”ga bisa gitu dong! Saya kan bilang harus selesai dalam 30 menit! Udah ga selesai, minta bayaran lagi!”.
    nah tentunya membuat kita meledak jika kayak gitu, tapi kita tetep usahain sopan. Walau ujungnya kita ga dapat apa – apa.
  5. Kita Dianggap Tahu Segala Hal Menyangkut IT
    ya…. ini hal yang paling sering gw alami. Orang – orang beranggapan kalau anak teknik atau anak IT itu tahu segala menyangkut IT. Terkadang kita yang bergerak di dunia IT bidang komputer, tak jarang ada yang minta untuk bantu masalah enginering, tau bahkan memperbaiki radio
  6. Bekerja dengan deadline
    Bekerja di bidang IT terutama system support, anda akan dituntut untuk bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikan suatu masalah. beberapa user terkadang tidak mau tau akan semua kesulitan yang kita hadapi, karena kita dianggap bisa menyelesaikannya. Mereka hanya pedulikan hanya, masalah mereka harus diselesaikan sekarang juga (ribet khan?). Hal ini yang seringnya menjadi “deadline” kita.
  7. Orang cenderung akan “berbohong” jika menghadapi suatu masalah
    Costumer yang kita hadapi cenderung berbohong untuk mengungkapkan cikal bakal barangnya rusak, entah karena malu mengakui kecerobohannya atau gimana, sehingga membuat kita sulit dan memerlukan waktu lebih lama untuk meneliti dan menemukan masalahnya. Dan kita sebagai orang IT juga terkadang “harus” berbohong untuk menjaga image kita. Seperti kita ketahui orang beranggapan orang IT itu tau segala hal tenang IT.
  8. harus tetap terupdate dengan pengetahuan dan teknologi terbaru
    Di segala kesibukan akan tugas support sehari-hari, seorang IT itu harus mempelajari update teknologi terbaru. Ini yang terkadang tidak dipahami oleh user lain. Ketika kita browsing atau membaca literatur online , mereka hanya mengira “IT kerjanya browsing melulu”. Padahal jika dilihat baik-baik, syarat seorang IT itu harus dinamis atau terus terupdate dengan perkembangan teknologi. Caranya? yang paling mudah ialah membaca literatur online, browsing berita-berita yang berkaitan dengan teknologi. Ini akan sangat  membantu di pekerjaan sehar-hari. Coba bayangkan jika anda harus mengambil bidang atau pekerjaan di luar tugas anda sehari-hari, kapan waktunya untuk “belajar?” . Hal ini merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh seorang IT, suka maupun tidak.

  9. Terkadang ada hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
    pada praktek  sehari-hari anda akan sering menemui hal-hal yang menyebabkan sesuatu hal tidak sesuai dengan harapan. Sebagai contoh , ketika anda menjalankan prosedur baru untuk pengoperasian, tentu saja hal pertama yang anda lakukan adalah memberikan training kepada user. Terkadang walaupun training sudah dilakukan, user sering kali tidak mengindahkan dengan alasan “saya terbiasa bekerja seperti ini”. Hal-hal seperti inilah yang terkadang bisa menghambat pekerjaan.

Gw rasa dari sembilan point di atas, masih banyak lagi hal – hal lain yang menjadi resiko kita bekerja di dunia IT. Tapi gw rasa dengan 9 point ini saja sudah cukup membuat ribet dan membuat kita pusing tujuh keliling.

Leave a comment

Tag Cloud